Polarisasi Dan Pembentukan Opini Publik Di Media Sosial Selama PILKADA Sumatera Barat 2024

Abstract

Abstrak

Penelitian ini melihat tentang polarisasi Politik di Media Sosial dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Sumatera Barat 2024. Poin penting yang dilihat adalah opini publik yang terbentuk setelah mengakses narasi tentang Pilkada 2024 di sosial media. Narasi tentang pilkada dibuat oleh buzzer di sosial media untuk mendukung calon tertentu. Narasi yang dibentuk dalam pilkada Sumbar lebih banyak membahasa seputar ekonomi lokal, infrastruktur, personal calon kepala daerah, lapangan kerja, dan budaya. Berdasarkan isu tersebut dibuatlah kampanye negatif dan juga kampanye positif. Dengan menggunakan analisis sentimen dan analisis konten, Penelitian ini melihat bagaimana opini publik terbentuk dari wacana tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, publik terbelah ke dalam beberapa segmen karena mengakses wacana politik pilkada di sosial media. Polarisasi tersebut meliputi isu tentang ekonomi lokal, budaya dan agama, serta isu personal calon Kepala Daerah

Kata Kunci: Polarisasi Politik, Opini Publik, Pemilihan Kepala Daerah, Sumatera Barat

Abstract

This study examines Political Polarization on Social Media in the 2024 Regional Head Election (Pilkada), West Sumatra. An important point to be seen is the public opinion formed after accessing the narrative about the 2024 Regional Elections on social media. Narratives about the regional elections are made by buzzers on social media to support certain candidates. The narrative formed in the West Sumatra regional elections concerns the local economy, infrastructure, personal candidates for regional heads, employment, and culture. Based on this issue, negative campaigns and positive campaigns were made. This research uses sentiment and content analysis to examine how public opinion is formed from the discourse. The results of this study found that the public was divided into several segments because of accessing the political discourse of the regional elections on social media. The polarization includes issues about the local economy, culture and religion, as well as personal issues of regional head candidates

 Keywords: Political Polarization, Public Opinion, Regional Head Election, West Sumatra